TAHUN YANG TAKKAN TERLUPAKAN: Teguran Tuhan
Jumat , 20 Juni 2008—Entah apa yang aku lakukan sampai semua hal yang kulakukan tak dapat aku kendalikan namun nalar ini tersadar dan memberontak dari apa yang naluri ini ingin lakukan. Tahun 2008 merupakan tahun yang takkan pernah aku lupakan, karena tahun tersebut terjadi suatu peristiwwa yang kuanggap ini suatu musibah yang dilontarkan untukku dan merupakan akuibat dari apa yang mungkin sebelumnya pernah aku lakukan—bisa disebut teguran dari Tuhan. Peristiwa itu terjadi dalam berbagai kejadian.
Pertama, aku mengidap penyakit demam berdarah, hingga tubuh ini lemas tak berdaya dan ketika itu aku dirawat inap selama 2 minggu.Kedua, aku terkena stress, yang menjadikanku lupa ingatan dan aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan. Ketiga, aku mengalami kecelakaan yang sangat luarbiasa hingga kaki bagian sikut harus dioperasi dan dijait hingga lebih dari 20 jahaitan.
Peristiwa itu Kukenang Dalam Cerpen dan Puisi
Trauma yang berkepanjangan membuatku menyendiri dalam kesunyian. Aku enggan untuk membebaskan diri selama beberapa minggu, namun pada akhirnya hal tersebut pun dapat aku atasi walau sesekali terlintas periistiwa yang telah menimpaku. Dengan tulisan, kukenang segala apa yang aku hadapi. Aku membuat cerpen terkait peristiwa tersebut. Puisi pun menjadi media ‘jembatan keledai’ agar dapat aku kenang. Syukur Alhamdulillah salah satu puisi atau cerpenku masuk media massa atau Koran.
Cerpen yang ku buat mungkin tak menarik namun cukup membuatku bangga akan hasil ingatanku yang beran untuk menuliskan peristiwa tersebut. “Musibah yang Mengingatkanku” merupakan judul cerpen dan “Tobat Mengingatku” merupakan judul dari puisi.
samantamuh ketika dirawat inap (DBD) |
Komentar
Posting Komentar