DEWAN KESENIAN JAKARTA 2010: Puisinya Masuk Antologi “Empat Amanat Hujan”

Antologi Puisi
Kamis, 7 Oktober 2010—PUISI, salah satu karya sastra yang membuatku mengalihkan suatu hobi yang berbeda jauh dari sebelumnya. Dengan puisilah aku mengubah paradigma pemikiranku yang kuanggap biasa dan takkan menjadi suatu inspirasi bagi diri sendiri maupun orang lain. dengan puisi aku mengubah pandangan terhadap diriku yang melihatku sebelah mata teranggap sampah, kini menjadi merubah. Semua karna puisi.
Waktu memberikan ku pelajaran bagaimana aku dapat mengembangkan pikiran ku dalam suatu karya seni terlebih sastra dalam bidang puisi dan sajak. Puisi pertama yang kubuat masuk dalam antologi “empat amanat Hujan” Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2010.

Hal ini bermula ketika seorang teman sekaligus kakak tingkat di kampus yang benama Tria Achria memberikan secarik kertas yang isinya adalah suatu Link dari alamat Email pembukuan antologi. Tak banyak pikir, aku langsung saja mengirimkan tulisanku berupa puisi yang kubuat secara otodidak dan hasil pemikiranku sendiri.

beberapa bulan kemudian pesan singkat yang ku dapat dari panitia DKJ pun memberikan suatu info bahwa puisiku masuk antologi tersebut. Hal ini Sangat membuatku sedikit mempunyai harapan dan impian untuk terus berkarya dan berpartisipasi dalam dunia sastra.



Upik Samantamuh


Samantamuh, Niduparas Erlang, Arip Sanjaya
Improvisasi Tuhan 

ranting yang menggugurkan daun
tak selamanya di musim kemarau
dalam hembusan angin pun
daun tak selamanya kuat menopang tubuh
bagaikan tangan-tangan
menggapai mimpi menjadi realita

aku tersadar semua bisa terjadi 
tapi inilah improvisasi Tuhan
dia yang memberikan alur pada daun
jadikannya berirama dalam tiap ayunan                  
karna tak ada sebab tanpa akibat.

Serang, 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMA NEGERI 1 CURUG: Dalam Kenangan

LAUNCHING BUKU ANTOLOGI PUISI SELIMUT SAJAK DI ANGANCIPTA KARYA PELAJAR SMA KHARISMA BANGSA

SDN BOJONGNANGKA: Si Lugu