LESBUMI PBNU 2011: Puisinya Masuk Antologi “Negeri Cincin Api”

Kamis, 25 Agustus 2011— hasrat ingin menulis puisi selalu mempunyai ritme yang berbedabeda dari waktu ke waktu. Hingga media saluran tulisan pun hadir sebagai transpormasi penulis untuk mempublis karya baik media massa maupun cetak semisal buku, majalah, antologi, dan lainnya.


Setelah masuk antologi “Empat Amanat Hujan” (Dewan Kesenian Jakarta, 2010). Alhamdulillah, ditahun 2011 tiga puisiku lolos dan dibukukan pada antologi “Negeri Cincin Api” (Lesbumi, 2011) Antologi ini bertemakan terkait bencana yang terus melanda negeri kita Indonesia. 


Rindu Indonesiaku
: untuk Yuni di sana

Indonesia kini
Bukan lagi ndonesiaku yang dulu
Negeri yang kini dikotori luapan nafsu
Jadikannya semakin kelabu

Aku rindu Indonesiaku yang dulu
Sejahtera lagi sentosa
Tanpa adanya sikap biadab
Kini indonesiaku menangis

Menumpahkan air dari laut
Memuntahkan api dari kawah
Meniupkan angin kehancuran
Menggetarkan ranah kehidupan
Memporak-porandakan negeri yang kelam

                                                                                            Bonang, 2010

 Kotalamun

Kota bukan lagi kota
Disana terlihat sudut kebingungan
Tanpa adanya pojok kebahagiaan
Kota itu bukan lagi kota
Pencarian peta kehidupan
Di tiap langkah pengakuan
Ahh..
hidup kacau penuh rizki
Berlinang harta miskin budi

Serang, 2010


Intermezzo Kematian

lembarlembar umur kian menipis
suara ajal kian menyapa
pun kegundahanku pada ajal
seperti  ranting menginggalkan batangnya

kian lama tubuh kian layu
bagai daun yang kian menguning
tenaga bukan lagi mesin
otakpun tak lagi guna

ah,, Izroil menunggu memorandum
aku lemah tak berdetak
menimpa kata,
menyapa Tuhan,
dan mati meninggalkan asa.

Serang, 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMA NEGERI 1 CURUG: Dalam Kenangan

LAUNCHING BUKU ANTOLOGI PUISI SELIMUT SAJAK DI ANGANCIPTA KARYA PELAJAR SMA KHARISMA BANGSA

SDN BOJONGNANGKA: Si Lugu